Event
Biennale Jateng: Pesta Seni Rupa Jawa Tengah
Salah satu karya seniman di pameran Biennale yang berjudul Under The Island : Reclaim Paradise/ Foto: Ilvani |
Biennale Jateng adalah perhelatan
akbar seni rupa kontemporer dua tahunan yang untuk kali pertama diadakan di
Jawa Tengah. Pameran yang berlangsung dari tanggal 01-15 November ini dipersembahkan oleh Pemprov Jateng dan
Pemkot Semarang yang melibatkan 82 seniman dari 5 komunitas seni dengan tujuan untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai salah satu pusat seni rupa dan
industri kreatif di Indonesia. Pameran ini mengusung tema Kronotopos, yaitu sebuah istilah untuk mengkaji ruang dan
waktu. Tema ini dilatarbelakangi oleh banyaknya warisan budaya (cultural herritage) seperti monumen dan bangunan
bersejarah yang tersebar di Jawa Tengah.
“Di Kota
Semarang ini kan lagi ada revitalisasi kota lama, nah mungkin dari kuratornya, bapak Djuli Djati Prambudi mengambil tema itu (kronotopos-red)
untuk merespon itu,” terang Wisnu Bharata, manajer acara Biennale Jateng.
Ada
4 gedung di Kota Lama yang digunakan sebagai venue pameran yaitu Semarang Contemporary
Art gallery, Monod Huis, Oudetrap dan Gedung Perusahaan Perdagangan Indonesia. Beragam karya seni rupa oleh seperti lukisan, patung,
seni grafis, video dan kriya mengisi ruang di gedung-gedung tersebut. Acara inipun sukses menyedot perhatian
ribuan masyarakat Semarang yang berkunjung ke pameran ini. Melalui acara
Biennale ini, Wisnu berharap masyarakat Jawa Tengah, khususnya Semarang, dapat
lebih mengapresisasi seni rupa yang ada di Jawa Tengah.
“Tujuan khususnya, ya, supaya
orang-orang Semarang khususnya dapat mengetahui perkembangan seni rupa yang ada
di Jawa Tengah sehingga dapat mengapresisasi karya seniman-seniman kita,”
tambah Wisnu.
RESTI APRIDA
Foto: ILVANI FYLANDITA
0 komentar: